WING NEEDLE
A. PENGERTIAN
Wing needle adalah ujung spuit atau jarum yang
digunakan untuk pengambilan secara vakum.
Needle ini bersifat mudah diganti sehingga mudah dilepas dari spuit serta
container vacuum. Penggantian needle dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan
besarnya vena yang akan diambil atau untuk kenyamanan pasien yang menghendaki
pengambilan dengan jarum kecil.
Wing needle dilengkapi
dengan saluran Fleksibel dan berfungsi menghindarkan kerusakan pada sample
karena guncangan selama prosedur dilaksanakan.
Jarum bersayap atau sering juga dinamakan jarum “kupu-kupu” hampir sama
dengan jarum vakutainer seperti yang disebutkan di atas. Perbedaannya adalah,
antara jarum anterior dan posterior terdapat dua buah sayap plastik pada
pangkal jarum anterior dan selang yang menghubungkan jarum anterior dan
posterior. Jika penusukan tepat mengenai vena, darah akan kelihatan masuk pada
selang (flash).
B. INDIKASI
(KEGUNAAN)
Karena wing
needle memiliki ukuran jarum yang relatif kecil dan pendek, maka kegunaan
dari jarum ini pun khusus. Tidak setiap vena diambil dengan wing needle.
Indikasinya adalah
sebagai berikut :
1. Vena yang
kecil pada anak-anak/bayi dan orang tua.
2. Penderita
luka bakar yang cukup berat.
3. Untuk
pengobatan IV (Intra Vena)
4. Pada
seseoang yang memiliki vena tipis,rapuh atau diakses
5.
Untuk meminimalkan nyeri ketika Insersi ideal pada
Neonatus anak atau lansia dengan vena yang rapuh dan tidak kuat.
C. LOKASI
Penentuan posisi pengambilan sampel darah, terutama ditentukan oleh jenis
pemeriksaan yang akan dilakukan. Pertimbangan untuk sesedikit mungkin
menimbulkan trauma tentu tetap penting.
Pengambilan sampel darah pada bayi
relatif lebih sulit, yang makin muda. Perlu teknik tinggi dan pengalaman
lapangan lama. Tempatnya sering harus mencari-cari yang paling memungkinkan.
Paling disukai tetap di siku-dalam, tetapi bisa juga di kaki.
Beberapa ciri yang lebih mungkin ada hambatan pengambilan :
1.
Anak gemuk,sehingga tidak mudah menentukan lokasi
pembuluh darah
2.
Anak dengan pembuluh darah kecil, biasanya anak
perempuan lebih kecil ukurannya, sehingga lebih sulit diambil.
3.
Anak dengan pola posisi pembuluh darah yang berbeda.
Meski ada pola umum,ada pula yang polanya berbeda, sehingga phlebotomis harus
mencari lebih lama.
D. PROSEDUR
a. Alat
dan bahan :
- Wing needle
- kapas
- Holder
- alkohol 70%
- vacum tube
- torniquet
b. Kelengkapan
plebotomis:
- Handscoon
- Masker
- Jas Laboratorium
c. Cara
Kerja:
1) Persiapkan
alat-alat yang akan digunakan untuk pengambilan darah
2) Cek
kembali identitas pasien dan pemeriksaan darah apa saja yang akan dilakukan
3)
Pasang torniquet pada lengan, di atas bagian yang akan
di tusuk
4) Probandus
diminta untuk mengepalkan tangan lalu dipompa (digerak-gerakkan lurus menekuk
ke atas dan ke bawah)
5) Palpasi
dengan telunjuk untuk memastikan bagian yang akan ditusuk
6) Lepaskan
torniquet, lalu jarum pasang pada holder
7) Pasang
torniquet diatas pengambilan darah vena/lengan bagian atas
8) Disinfeksi
permukaan kulit yang akan ditusuk jarum dengan kapas alkohol 70%
9) Tusukan bagian
yang akan diambil darahnya dengan jarum yang telah dipasang pada holder dengan
sudut 15-20o
10) Saat
indikator darah terlihat dalam jarum maka segera pasang tabung vacum pada maka
darah akan mengalir dengan sendirinya dan lepaskan torniquet
11) Setelah
darah benar-benar tidak mengalir, maka lepaskan tabung
vakum yang telah berisi darah tersebut
vakum yang telah berisi darah tersebut
12) Apabila masih
memerlukan darah untuk beberapa pemeriksaan maka masukkan lagi tabung vakum
sesuai kebutuhan. Apabila tidak maka lepaskan jarum yang masih menempel didalam
vena dan lepaskan jarum dari vena perlahan-lahan
13) Plester
daerah pengambilan darah tadi
14) Jangan lupa
homogenkan sample darah, dalam tabung vacum.
15) Tarik bagian
wing pada needle ke bawah,untuk memasukkan jarum, agar aman, lalu buang ke tempat
sampah biohazard.
E. KOMPLIKASI
(Efek samping)
1. Alergi
terhadap antiseptik dan plester
2. Pendarahan
berlebihan
3. Hematoma,
akibat hematoma:
-
Vena pada bayi masih rapuh
-
Jarum menembus seluruh dinding vena
-
Penekanan yang tidak kuat setelah
pengambilan darah
4. Vena
kolaps
5. Kerusakan
syaraf
F. PENCEGAHAN
Efek samping yang ditimbulkan pada dasarnya adalah
akan terjadi apabila terjadi kesalahan dalam prosedur pengambilan
darahnya,sehingga pencegah dapat kita lakukan dengan melakukan semua prosedur
pengambilan darah yang benar dan sesuai standarnya.
Jika alergi terhadap antiseptik misalnya alkohol 70%
dapat diganti dengan Iodine (1-2%) atau Providoe-iodine 10%.
G. KELEMAHAN
WING NEEDLE
1. Aliran darah
kurang lancar.
2.
Darah cepat membeku dan menyumbat selang.
2 komentar:
Nggak selalu kok luka bakar itu harus menggunakan wing needle.Malah bakalan bisa mengelupas kulit yg terbakarnya,jadi lebih bagusnya menggunakan needle biasa,atau jika lokasi pengambilan udah habis,dimungkinkan untuk dilakukan venasectie.
Daftar Pustakanya gak ada ya kak?
Posting Komentar