topbella

Kamis, 22 Maret 2012

PHLEBOTOMI "wing needle"



WING NEEDLE

A.  PENGERTIAN
Wing needle adalah ujung spuit atau jarum yang digunakan untuk pengambilan secara vakum. Needle ini bersifat mudah diganti sehingga mudah dilepas dari spuit serta container vacuum. Penggantian needle dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan besarnya vena yang akan diambil atau untuk kenyamanan pasien yang menghendaki pengambilan dengan jarum kecil.
Wing needle dilengkapi dengan saluran Fleksibel dan berfungsi menghindarkan kerusakan pada sample karena guncangan selama prosedur dilaksanakan.  Jarum bersayap atau sering juga dinamakan jarum “kupu-kupu” hampir sama dengan jarum vakutainer seperti yang disebutkan di atas. Perbedaannya adalah, antara jarum anterior dan posterior terdapat dua buah sayap plastik pada pangkal jarum anterior dan selang yang menghubungkan jarum anterior dan posterior. Jika penusukan tepat mengenai vena, darah akan kelihatan masuk pada selang (flash).


B.     INDIKASI (KEGUNAAN)
Karena wing needle memiliki ukuran jarum yang relatif kecil dan pendek, maka kegunaan dari jarum ini pun khusus. Tidak setiap vena diambil dengan wing needle.
Indikasinya adalah sebagai berikut :
1.      Vena yang kecil pada anak-anak/bayi dan orang tua.
2.      Penderita luka bakar yang cukup berat.
3.      Untuk pengobatan IV (Intra Vena)
4.      Pada seseoang yang memiliki vena tipis,rapuh atau diakses
5.      Untuk meminimalkan nyeri ketika Insersi ideal pada Neonatus anak atau lansia dengan vena yang rapuh dan tidak kuat.

C.     LOKASI
Penentuan posisi pengambilan sampel darah, terutama ditentukan oleh jenis pemeriksaan yang akan dilakukan. Pertimbangan untuk sesedikit mungkin menimbulkan trauma tentu tetap penting.
Pengambilan sampel darah  pada bayi relatif lebih sulit, yang makin muda. Perlu teknik tinggi dan pengalaman lapangan lama. Tempatnya sering harus mencari-cari yang paling memungkinkan. Paling disukai tetap di siku-dalam, tetapi bisa juga di kaki.

Beberapa ciri yang lebih mungkin ada hambatan pengambilan :
1.    Anak gemuk,sehingga tidak mudah menentukan lokasi pembuluh darah
2.    Anak dengan pembuluh darah kecil, biasanya anak perempuan lebih kecil ukurannya, sehingga lebih sulit diambil.
3.    Anak dengan pola posisi pembuluh darah yang berbeda. Meski ada pola umum,ada pula yang polanya berbeda, sehingga phlebotomis harus mencari lebih lama.

D.    PROSEDUR
a.       Alat dan bahan :

- Wing needle
- kapas
- Holder
- alkohol 70%
- vacum tube
- torniquet

b.      Kelengkapan plebotomis:
- Handscoon
- Masker
- Jas Laboratorium
c.       Cara Kerja:
1)      Persiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk pengambilan darah
2)      Cek kembali identitas pasien dan pemeriksaan darah apa saja yang akan dilakukan
3)      Pasang torniquet pada lengan, di atas bagian yang akan di tusuk
4)      Probandus diminta untuk mengepalkan tangan lalu dipompa (digerak-gerakkan lurus menekuk ke atas dan ke bawah)
5)      Palpasi dengan telunjuk untuk memastikan bagian yang akan ditusuk
6)      Lepaskan torniquet, lalu jarum pasang pada holder
7)      Pasang torniquet diatas pengambilan darah vena/lengan bagian atas
8)      Disinfeksi permukaan kulit yang akan ditusuk jarum dengan kapas alkohol 70%
9)      Tusukan bagian yang akan diambil darahnya dengan jarum yang telah dipasang pada holder dengan sudut 15-20o
10)  Saat indikator darah terlihat dalam jarum maka segera pasang tabung vacum pada maka darah akan mengalir dengan sendirinya dan lepaskan torniquet
11)  Setelah darah benar-benar tidak mengalir, maka lepaskan tabung
vakum yang telah berisi darah tersebut
12)  Apabila masih memerlukan darah untuk beberapa pemeriksaan maka masukkan lagi tabung vakum sesuai kebutuhan. Apabila tidak maka lepaskan jarum yang masih menempel didalam vena dan lepaskan jarum dari vena perlahan-lahan
13)  Plester daerah pengambilan darah tadi
14)  Jangan lupa homogenkan sample darah, dalam tabung vacum.
15)  Tarik bagian wing pada needle ke bawah,untuk memasukkan jarum, agar aman, lalu buang ke tempat sampah biohazard.

E.     KOMPLIKASI (Efek samping)
1.      Alergi terhadap antiseptik dan plester
2.      Pendarahan berlebihan
3.      Hematoma, akibat hematoma:
-          Vena pada bayi masih rapuh
-          Jarum menembus seluruh dinding vena
-          Penekanan yang tidak kuat setelah pengambilan darah
4.      Vena kolaps
5.      Kerusakan syaraf

F.      PENCEGAHAN
Efek samping yang ditimbulkan pada dasarnya adalah akan terjadi apabila terjadi kesalahan dalam prosedur pengambilan darahnya,sehingga pencegah dapat kita lakukan dengan melakukan semua prosedur pengambilan darah yang benar dan sesuai standarnya.
Jika alergi terhadap antiseptik misalnya alkohol 70% dapat diganti dengan Iodine (1-2%) atau Providoe-iodine 10%.

G.    KELEMAHAN WING NEEDLE
1.      Aliran darah kurang lancar.
2.      Darah cepat membeku dan menyumbat selang.
3.      Kemungkinan hemolisis tinggi.


 
     
 

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Nggak selalu kok luka bakar itu harus menggunakan wing needle.Malah bakalan bisa mengelupas kulit yg terbakarnya,jadi lebih bagusnya menggunakan needle biasa,atau jika lokasi pengambilan udah habis,dimungkinkan untuk dilakukan venasectie.

Unknown mengatakan...

Daftar Pustakanya gak ada ya kak?

Posting Komentar

About Me